Rabu, 30 April 2008


Repvblik Serang Flash Disk

Ketangguhan dokumen Microsoft Word dan Excel kembali diuji. Telah lahir virus berjuluk Repvblik yang berupaya menginjeksi dokumen-dokumen itu. Untung, pengganggu tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan. Ia hanya menyerang dokumen yang ada di flash disk.




Mengenalinya tidak sulit. Saat flash disk tertancap dan Anda mengaktifkan windows explorer, seketika nama flash disk terlihat bertulis Repvblik. Kemudian dokumen MS Office di dalamnya akan berikon VBS dengan ekstensi .doc.vbs.

Ia membuat file induk yang berjalan setiap kali komputer booting. Bedanya, Repvblik tidak memblok salah satu fungsi windows atau software pengaman sehingga lebih mudah diamankan.

Seperti halnya para pembuat virus lain, Repvblik juga menunjukkan jati diri. Ia akan membentuk folder bernama Repvblik di drive C dan menempatkan file Repvblik.txt. Jika dibuka, muncul sebuah pesan. Beberapa program antivirus sudah bisa mengenali virus itu.

Read More......

Sabtu, 19 April 2008

penyu tempurung lunak


(April 2008)Seekor penyu raksasa Swinhoe (Rafetus swinhoei) yang sudah di ambang punah muncul ke permukaan sebuah danau di Vietnam. Tidak hanya ukurannya yang besar, penyu tersebut dikenal unik dengan tempurung lunak. Penyu langka tersebut ditemukan di sebuah danau di utara Vietnam yang berada di barat Hanoi. Nguyen Xuan Thuan, seorang biolog dari organisasi lingkungan Education for Nature, Vietnam berhasil mengambil foto seekor penyu raksasa yang sedang berenang di permukaan danau.

Penyu Swinhoe adalah salah satu spesies paling terancam punah di dunia,¨ujar Doug Hendrie, koordinator Program Kura-kura Asia. Penyu tempurung lunak Swinhoe selama ini sudah tidak pernah ditemukan lagi di alam dan hanya tersisa tiga ekor dalam pemeliharaan, dua ekor di sebuah kebun binatang China dan seekor dipelihara di Danau Hoan Kiem di pusat Kota Hanoi.

Penyu Swinhoe juga dikenal dengan nama penyu tempurung lunak Shanghai atau penyu tempurung lunak Yangtze. Hewan ini dapat tumbuh hingga seberat 150 kilogram, panjang 1 meter, dan hidup hingga 100 tahun. Dalam catatan sejarah, penyu tersebut pernah hidup di sepanjang aliran Sungai Merah di utara Vietnam hingga perairan China, baik di utara, selatan dan Sungai Yangtze di timur.

Read More......

Gajah Jawa

Gajah Jawa Ditemukan Kembali, di Borneo
Satu gajah kalimantan (Elephas maximus borneensis) dijumpai di hutan di Sebuku, Nunukan, Kalimantan Timur, Minggu (10/9/06). Satwa liar itu kebanyakan dijumpai di Sabah di Malaysia. Habitat satwa itu di Indonesia hanya ditemukan di Sebuku di Nunukan. Diperkirakan terdapat 45-64 gajah kalimantan di Nunukan.

KOTA KINABALU, Gajah Borneo yang berukuran kecil/gajah pygmy, kemungkinan bukanlah gajah asli dari Borneo. Sebuah publikasi terbaru menyatakan bahwa populasi gajah tersebut kemungkinan merupakan ras gajah Jawa terakhir yang secara tidak sengaja berhasil diselamatkan dari kepunahan oleh Sultan Sulu beberapa abad yang lalu.

Asal-usul gajah pygmy, yang populasinya tersebar dari ujung timur laut hingga ke jantung pulau Borneo, sejak lama menjadi misteri. Tampilan dan perilaku gajah ini berbeda dengan gajah Asia lainnya, dan para ilmuwan mempertanyakan mengapa mereka tidak tersebar ke bagian lain dari pulau Borneo.

Keyakinan masyarakat lokal bahwa gajah-gajah tersebut dibawa ke Borneo beberapa abad yang lalu oleh Sultan Sulu - sekarang adalah Filipina - yang kemudian ditelantarkan di hutan Borneo. Gajah-gajah Sulu tersebut kemudian dianggap berasal dari Jawa.

Gajah Jawa mulai punah setelah bangsa Eropa memasuki Asia Tenggara. Sementara gajah di Sulu, yang tak pernah dianggap gajah asli pulau tersebut, diburu sekitar tahun 1800-an.

”Pengiriman gajah lewat kapal dari satu tempat ke tempat lain di Asia telah berlangsung sejak beberapa ratus tahun yang lalu, biasanya sebagai hadiah di antara para penguasa,” ujar Shim Phyau Soon, seorang pensiunan rimbawan Malaysia, yang idenya mengenai asal usul gajah sebagian menjadi sumber inspirasi penelitian terbaru ini. ”Sangat menarik anggapan bahwa gajah Borneo yang tinggal di hutan mungkin merupakan sisa terakhir subspesies yang telah punah di tempat asalnya di pulau Jawa, Indonesia, beberapa abad yang lalu.”

Apabila gajah pygmy Borneo memang berasal dari Jawa, yang berjarak lebih dari 1.200 km, bisa dikatakan peristiwa perpindahan satwa ini merupakan translokasi gajah pertama dalam sejarah yang dapat bertahan hingga ke zaman modern seperti sekarang. Temuan ini memberikan catatan dan data penting bagi para ilmuwan sekaligus sebagai hasil eksperimen yang telah berlangsung berabad-abad lamanya.

Para ilmuwan berhasil memecahkan sebagian misteri itu pada tahun 2003, ketika tes DNA yang dilakukan Columbia University dan WWF menunjukkan kemungkinan bahwa gajah Borneo secara genetika berbeda dari subspesies gajah di Sumatra atau daratan Asia lainnya.

Berdasarkan teori baru ini, baik Borneo maupun Jawa, adalah daerah asal yang paling memungkinkan bagi gajah Borneo. Laporan terbaru berjudul ”Origins of the Elephants Elephas Maximus L of Borneo,” yang diterbitkan dalam ”Sarawak Museum Journal” bulan ini menunjukkan bahwa tidak ada bukti arkeologis mengenai keberadaan gajah dalam jangka panjang di Borneo, dan memperkuat kemungkinan asal-usul satwa besar ini yang berasal dari Jawa.

”Hanya dengan seekor gajah betina subur dan seekor gajah jantan subur yang dibiarkan tak terganggu di habitat yang cukup baik, secara teori dapat menghasilkan sebuah populasi gajah sebanyak 2.000 ekor selama kurang dari 300 tahun,” kata Junaidi Payne dari WWF, yang juga penulis utama laporan tersebut. ”Kemungkinan, hal itu lah yang terjadi di Borneo”, ujarnya.

Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 ekor Gajah Borneo di hutan, sebagian besar berada di negara bagian Sabah, Malaysia. WWF telah memasang rantai pelacak gajah menggunakan satelit (elephant satellite collar) pada 11 ekor gajah sejak 2005 untuk mempelajari populasi yang belum pernah diamati sebelumnya.
Pelacak satelit tersebut menunjukkan bahwa mereka lebih menyukai habitat hutan dataran rendah yang saat ini semakin banyak ditebang untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, karet, dan hutan tanaman industri. Kemungkinan asal usulnya yang berasal dari Jawa semakin menjadikan satwa ini sebagai prioritas konservasi.

”Jika mereka memang berasal dari Jawa, kisah menarik ini menjadi pelajaran bagi kita betapa berartinya upaya penyelamatan populasi kecil dari spesies tertentu, yang seringkali dianggap telah punah”, ujar Dr. Christy Williams, koordinator WWF untuk program gajah dan badak Asia.

”Hal itu memberikan keberanian bagi kita untuk mengusulkan tindakan serupa terhadap populasi kecil yang masih tersisa dari badak Sumatra dan Jawa, dengan memindahkan beberapa dari mereka ke habitat yang lebih baik untuk meningkatkan jumlahnya. Upaya tersebut berhasil diterapkan bagi badak putih Afrika Selatan dan badak India”

Read More......

kisah tukang becak


tentang seorang tukang becak yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya ada seorang tukang becak yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu "becak dilarang masuk". Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak.

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini," bentak pak polisi. "Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk," jawab si tukang becak .

"Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk," bentak pak polisi lagi.

"Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini," jawab si tukang becak sambil cengengesan.

(catatan seorang tukang becak "Pekerjaan sesulit apapun asalkan hasil yang diperoleh tidak merugikan orang lain akan terasa lebih bernilai ")

Read More......